Sejarah Desa 

Pada jaman dahulu yaitu ± tahun 1900 M datanglah seseorang berasal dari Banyumas yang bernama Rudi Angkasa/ Raga Putih yang melaksanakan membuka hutan (Nebas Hutan Rimba) setelah hutan di buka di dirikanlah tempat menetap / tinggal yang diberi nama KUTE PELAWI.

Pada tahun berikutnya datanglah beberapa hulu balang diantaranya :

  1. Syeh Abdul Jabar Sulaiman Badar.
  2. Syeh Jalaludin.
  3. Syeh Burlian
  4. Syeh Burhanudin
  5. Raden Manggala

Pada tahun – tahun berikutnya datang pula sekelompok orang – orang ke Kuto Pelawi tersebut, mereka bernama :

  1. Raden Mas Com-com selake dan Romo Wijoyo.
  2. Abdur Rahman/Sinje, Raden Sakti Tanjung Lumut, Singo Layang Serawi.
  3. Puyang Salam.

Selanjutnya menetap lagi Lebi Kasim, Suri Dendan, Pangeran Bujang, Senuling Sakti Medang Kursi.

Selanjutnya kute Pelawi dipimpin oleh RAJA SIGAR JERNIH Anak MANGKU DEWA. Beberapa tahun kemudian Puyang Ronggo Lawe Selaku Pemimpin Panglima Perang mengusulkan perubahan nama kepada Sigar Jernihan dengan tujuan agar masyarakat hidup tenang, tertib sesuai dengan ajaran islam.

Kemudian setelah dipertimbangkan akhirnya sang Raja menerima Usulan dari Panglima Ronggo Lawe tersebut. Dan akhirnya Kute Pelawi berubah menjadi TANJUNG PELAWI.

 

Mengingat jasa panglima Ronggo Lawe yang besar terhadap Kute Pelawi, Singgar Jernihan memberikan hadiah berupa Kerang, Keris dan Ikan Tapa Kuning/Tembaga.

Selang beberapa waktu salah satu anggota Ronggo Lawe yang bernama PUYANG SANTRI menghadap dan berencana memindahkan Tanjung Pelawe ke Seberang demi lancarnya hubungan Masyarakat di Masa depan agar lebih baik.

Selanjutnya Raja membentuk Persatuan Puyang – puyang akhirnya terbentuklah Pandawa Lima Yaitu :

  1. Rangga Lawe
  2. Puyang Santri
  3. Jalaludin
  4. Serumpo Sakti
  5. Tapak Lebar

Setelah terbentuk Persatuan Puyang – puyang lalu Raja memberi izin untuk memindahkan Dusun di dalam kisah cerita puyang.

Puyang Ronggo Lawe akhirnya menyerahkan Kerang yang Besar kepada Romo Wijoyo (Puyang Santri). Diterjemah oleh Santri artinya Kerang hadiah Raja. Akhirnya Tanjung Pelawi dirubah dengan nama Karang Raja Muara Enim yang dulunya Kute Pelawi ayek Hening dirubah menjadi Karang Raja Ayek Enim.